top of page

Menabung dan Investasi? Simak Perbedaannya


Ilustrasi Menabung dan Investasi

Dalam teori pengaturan keuangan pribadi seringkali disebutkan bahwa setidaknya harus ada 20% dari pendapatan yang harus ditabung  dan atau diinvestasikan. Tapi tahukah Anda kalau menabung dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Ketahui apa saja perbedaan menabung dan Investasi dengan membaca artikel berikut ini.

Pengertian Menabung dan Investasi

Menabung dapat didefinisikan sebagai kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, sementara investasi adalah kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.


Sederhananya, contoh kegiatan menabung adalah ketika Anda menyisihkan uang sebesar Rp100.000 untuk disimpan di bank demi membeli laptop baru. Adapun contoh kegiatan investasi adalah ketika Anda menyisihkan uang Rp100.000 untuk dibelikan saham demi mendapatkan keuntungan jangka panjang.


Perbedaan Menabung dan Investasi

1. Definisi Menabung dan Investasi

Dari pembahasan di atas terlihat bahwasanya definisi menabung dan investasi sedikit berbeda. Menabung adalah kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk memenuhi kebutuhan di masa depan, sementara investasi adalah kegiatan menyisihkan sumber daya saat ini untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.


2. Tujuan keuangan

Tujuan seseorang berinvestasi cenderung untuk mendapatkan keuntungan tambahan atau pendapatan pasif. Hal ini berbeda dengan tujuan dari tabungan. Biasanya, orang menyisihkan uang untuk ditabung supaya ada dana cadangan atau dana darurat yang bisa dipakai sewaktu-waktu jika membutuhkan.


3. Jangka waktu

Investasi umumnya ditujukan untuk jangka yang lebih panjang (di atas 1 bulan hingga bertahun-tahun), sementara tabungan, yang paling lama disimpan (tanpa diambil) hanya sekitar 3 tahun (36 bulan), ditujukan untuk jangka pendek. Menabung dan investasi memiliki peran yang berbeda dalam mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun panjang. Jangka waktu obligasi misalnya, bisa mencapai 10 sampai 15 tahun sebelum tanggal jatuh tempo.


4. Likuiditas

Menabung dan Investasi memiliki perbedaan signifikan dalam ketersediaan dana. Investasi umumnya lebih susah dicairkan dibandingkan dengan tabungan biasa. Jika Anda menabung biasa di bank, maka hanya dengan kartu ATM atau mobile banking, seluruh tabungan Anda bisa langsung diambil.

Hal ini berbeda dengan investasi. Bahkan untuk investasi deposito sekalipun, Anda harus menunggu hingga tanggal akhir jatuh tempo baru bisa menarik seluruh dana deposito Anda. Jika tidak, maka Anda akan dikenakan biaya penalti sesuai dengan kebijakan bank.


Hal ini sama halnya dengan investasi instrumen pasar modal, seperti reksadana, obligasi atau saham. Untuk reksadana pasar uang, Anda setidaknya membutuhkan waktu 2 hari kerja untuk melakukan pencairan, sementara untuk reksadana saham, reksadana obligasi, saham dan obligasi membutuhkan waktu 2-7 hari kerja.


5. Jaminan

Produk simpanan bank, baik itu dalam bentuk tabungan biasa maupun deposito dengan tingkat bunga tertentu dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ini artinya, apabila bank tempat Anda menabung kolaps, sebagian simpanan Anda masih bisa diambil lagi. Hal ini berbeda dengan investasi. Investasi saham, obligasi maupun reksadana tidak dilindungi oleh LPS. Hanya saja, apabila emiten terkait mengalami pailit, maka investor obligasi dan saham memiliki hak klaim atas aset emiten tersebut.


Adapun mengenai besarannya tergantung dengan pengaturan dari pengadilan. Hal ini berarti bahwa akan ada kemungkinan modal investasi Anda tidak akan kembali jika Anda berinvestasi di instrumen pasar modal. Menabung dan investasi memiliki risiko yang berbeda, dengan menabung memberikan jaminan dari LPS, sementara investasi memberikan peluang keuntungan tetapi juga memperoleh risiko yang lebih tinggi.


6. Risiko

Dengan tidak adanya jaminan pada instrumen investasi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko investasi lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat risiko produk tabungan. Selain karena tidak adanya jaminan ketika terjadi default, risiko pada investasi ini juga bisa timbul akibat fluktuasi harga pasar. Hal ini dalam artian, Anda akan merugi jika menjual sebuah instrumen investasi ketika harga instrumen investasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan harga belinya. Menabung dan Investasi memainkan peran yang berbeda dalam mencapai tujuan keuangan dengan tingkat risiko yang berbeda pula.


7. Bunga

High risk high return, semakin tinggi risiko sebuah instrumen investasi, maka semakin tinggi pula potensi keuntungan instrumen investasi tersebut. Hal ini juga berlaku untuk produk tabungan dan produk investasi.


Besaran bunga antara bunga tabungan biasa dengan deposito saja misalnya, pasti lebih tinggi deposito. Hal ini karena dengan menyimpan uang di deposito, nasabah tidak bisa menarik uangnya selama 1 bulan hingga 3 tahunan, sehingga risiko menyimpan uang di deposito juga lebih tinggi. Nah, supaya nasabah tetap tertarik untuk menyimpan di deposito, maka bank menawarkan bunga simpanan yang lebih tinggi juga.


8. Metode pengelolaan

Ketika Anda menabung di bank, dana tabungan tersebut akan disalurkan oleh bank kepada masyarakat yang membutuhkan dalam bentuk kredit. Bank bertanggung jawab secara penuh mengenai pengelolaan dana tersebut, sehingga ketika ada nasabah kredit gagal bayar, Anda tetap bisa menarik uang tabungan Anda dengan bebas.


Menabung dan investasi memiliki perbedaan, di mana dalam investasi, seperti saham dan obligasi, Anda bertanggung jawab secara mandiri atas pemilihan emiten atau penerima dana. Anda harus menyadari risiko terkait, seperti kepailitan emiten, yang dapat mengakibatkan potensi kerugian atau bahkan kehilangan seluruh modal yang diinvestasikan.



Ilustrasi Investasi


Manakah yang Lebih Baik, Menabung atau Investasi?

Nah, itu tadi pembahasan mengenai perbedaan menabung dan investasi. Lalu, manakah yang harus Anda pilih? Dalam memilih menabung atau investasi, terdapat beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan, yaitu:

  1. Tujuan keuangan. Apabila tujuan keuangan Anda adalah untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek atau kebutuhan darurat, maka tabungan adalah instrumen yang cocok. Sebaliknya, jika tujuan keuangan Anda adalah kebutuhan jangka panjang, maka investasi adalah instrumen yang lebih cocok.

  2. Toleransi risiko. Jika Anda adalah individu yang suka mengambil risiko, maka investasi cenderung lebih cocok. Sebaliknya, jika Anda adalah individu yang lebih suka menghindari risiko, maka menabung di bank adalah cara yang pas untuk menyimpan uang Anda.


Menabung dan Investasi memang menjadi langkah bijak untuk meraih tujuan keuangan Anda, namun harus mempertimbangkan ketersediaan waktu untuk menganalisis pasar. Pasalnya, dengan risiko yang lebih tinggi dan keterlibatan langsung dalam memilih emiten, investor juga membutuhkan waktu untuk melakukan analisis yang dibutuhkan.


Gunakan Alpha Investasi untuk analisis dan transaksi saham Anda. Dilengkapi dengan grafik chart yang mudah dipahami dan berbagai indikator teknis lainnya, Alpha Investasi adalah aplikasi yang cocok untuk digunakan menganalisis dan membeli saham dengan legal dan praktis.



Subscribe Alpha Edu 

Dapatkan notifikasi update Alpha Edu di email kamu.

Terima kasih sudah join Alpha Edu!

bottom of page