Tips Cara Menghitung & Menyiapkan Dana Darurat Sebelum Terlambat

Salah satu hal yang mulai banyak disadari oleh masyarakat Indonesia sejak pandemi adalah pentingnya dana darurat.
Hal ini karena ketika pandemi, banyak orang yang kehilangan pekerjaan, masuk rumah sakit dan tidak tahu kapan kondisi perekonomian akan kembali membaik.
Akibatnya, kebanyakan orang tidak memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama pandemi berjalan.
Lalu, apa itu dana darurat dan bagaimana cara menghitung dan mempersiapkannya?
Alpha Investasi telah merangkumnya hanya untuk kamu.
Mari simak pembahasannya berikut ini!
Pengertian Dana Darurat

Dana darurat adalah sejumlah uang yang disiapkan khusus untuk keperluan mendesak, entah itu karena adanya masalah kesehatan, atau karena kejadian yang tidak terduga.
Adanya alokasi keuangan ini penting supaya ketika hal tak terduga tersebut terjadi, kamu memiliki uang tunai yang cukup untuk menghadapinya.
Dalam piramida keuangan (financial pyramid), dana darurat merupakan kebutuhan keuangan tingkat 2 setelah memenuhi kebutuhan sehari-hari, sementara investasi dan strategi keuangan untuk menambah kekayaan lainnya berada pada lapis 3.
Ini artinya, sebaiknya kamu mengalokasikan anggaran untuk keperluan ini terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
Tidak ada jumlah yang ideal untuk mengisi anggaran ini, hanya saja umumnya rumus dana darurat yang harus disiapkan oleh seseorang yang belum menikah adalah 3 kali pengeluaran bulanan, sementara yang sudah menikah minimal menyiapkan 6 kali pengeluaran bulanan.
Namun, semakin besar jumlah anggaran darurat yang kamu siapkan, maka semakin baik pula keuanganmu.
Misalnya, kamu belum menikah dan memiliki pengeluaran bulanan sebesar Rp1.500.000, maka nominal dana darurat yang harus kamu siapkan minimal adalah sebesar Rp4.500.000, dan semakin banyak semakin baik.
Uang ini kemudian dapat kamu gunakan untuk keperluan darurat.
Contohnya, jika kamu di-PHK dari perusahaan, maka uang ini (dan uang pesangon tentunya) dapat kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil terus mencari pekerjaan baru.
Biasanya, orang akan mendapatkan pekerjaan baru setelah 3 bulan, meskipun bisa juga lebih.
Oleh sebab itu, nominal anggaran ini untuk individu yang belum menikah minimal 3 kali pengeluaran bulanan.
Manfaat Dana Darurat

Walaupun uang untuk kebutuhan darurat yang kamu miliki masih belum seberapa, namun berikut ini beberapa manfaat adanya dana darurat:
Menjadi uang yang langsung dapat digunakan ketika ada kebutuhan mendesak.
Tidak kehilangan momentum krisis. Misalnya, orang tua kamu perlu masuk ruang operasi karena sakitnya kambuh. Dengan adanya dana darurat ini, setidaknya kamu bisa menandatangani berkas-berkas operasi dengan cepat karena memiliki uang yang cukup untuk membayar biaya operasi di muka.
Uang untuk keperluan sehari-hari dan investasi tidak akan tergerus jika sedang ada kebutuhan mendesak.
Dana darurat akan membantu kamu merasa lebih tenang karena kamu memiliki jaring pengaman jika ada hal-hal yang tidak terduga terjadi.
Baca juga: Simak Pengertian Investasi Serta Contoh & Caranya
Cara Menghitung Dana Darurat

Meskipun dalam contoh dana darurat di atas terlihat bahwasanya cara menghitung dana darurat cukup mudah, namun pada dasarnya menghitung jumlah dana untuk alokasi keuangan ini cukup sulit.
Hal ini karena setiap orang pasti memiliki kebutuhan yang berbeda dan tidak jarang jumlah pengeluaran seseorang bisa berbeda-beda juga setiap bulannya.
Untuk menghitung alokasi keuangan ini secara lebih akurat, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencatat pengeluaran bulananmu.
Termasuk diantaranya adalah pengeluaran untuk membayar utang dan kredit.
Setelah catatan keuangan bulanan dibuat selama beberapa bulan, kamu bisa mengambil rata-rata pengeluaran bulananmu untuk dijadikan patokan.
Misalnya, pada bulan Januari kamu menghabiskan uang Rp2.000.000, bulan Februari Rp1.500.000, bulan Maret Rp1.700.000 dan bulan April Rp1.800.000.
Maka, rata-rata pengeluaran bulananmu adalah Rp1.750.000.
Jadi, nominal dana darurat yang perlu kamu siapkan minimal adalah sebesar Rp1.750.000 x 3 = Rp5.250.000.
Cara Menyiapkan Dana Darurat

Ada beberapa cara menyiapkan dana darurat, diantaranya adalah:
1. Ketahui Jumlah Pengeluaran Bulanan
Langkah pertama untuk menyiapkan dana darurat adalah dengan mengetahui nominal pengeluaran bulanan.
Nominal pengeluaran bulanan ini bukan hanya untuk makan saja, tetapi juga untuk keperluan lainnya, seperti membayar utang dan cicilan kredit, membayar kos, membeli pulsa dan lain sebagainya.
Seperti yang telah disebutkan di atas, jika nominal pengeluaran bulanan kamu tidak pasti, kamu bisa mengambil nilai rata-rata dari pengeluaran bulanan kamu selama beberapa bulan.
2. Sisihkan dan Bukan Sisakan
Setelah kamu mengetahui nominal pengeluaran bulanan yang harus kamu penuhi setiap bulannya, maka langkah selanjutnya dalam menyiapkan dana darurat adalah menyisihkan sebagian gaji atau pendapatanmu.
Tujuannya adalah agar nominal yang kamu sisihkan untuk keperluan ini tidak bergantung dengan besar kecilnya jumlah pengeluaran kamu setiap bulannya.
Agar persiapan untuk kebutuhan darurat bisa lebih konsisten, kamu bisa memasukkan keperluan ini ke dalam anggaran bulanan yang kamu buat setiap bulannya.
Usahakan kamu juga memilih instrumen keuangan yang menyediakan fitur autodebet, agar uang tabungan kamu secara otomatis diambil dalam jumlah tertentu untuk keperluan ini.
3. Pisahkan dari Rekening Biasa
Uang untuk dana darurat sebaiknya diletakkan di tempat yang berbeda dari tabungan yang kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tujuannya adalah supaya uang yang kamu siapkan untuk anggaran ini tidak bisa digunakan untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari, baik itu sengaja maupun tidak sengaja.
Dengan demikian, nominal uang tersebut akan terus utuh sampai tiba saatnya ia digunakan.
4. Pastikan Likuiditasnya
Likuiditas adalah mudah atau tidaknya sebuah instrumen keuangan dicairkan.
Tingkat likuiditas masing-masing instrumen keuangan berbeda-beda.
Karena tujuannya untuk digunakan di saat yang mendesak, maka dana darurat harus diletakkan pada instrumen keuangan yang bisa dicairkan dengan cepat.
Selain itu, sebaiknya uang untuk keperluan ini juga tidak diletakkan pada instrumen dengan volatilitas harga tinggi, supaya kamu tidak merasa rugi saat mencairkannya sesuai kebutuhan.
Kamu bisa memilih untuk meletakkannya pada rekening tabungan biasa dengan risiko bunga kecil dan ada biaya administrasi, rekening deposito dengan risiko terkena biaya penalti saat mencairkan tidak tepat waktu atau reksa dana pasar uang dengan catatan proses pencairan membutuhkan waktu 2 hari kerja.
5. Disiplin dan Tanggung Jawab
Salah satu tantangan terbesar dalam menyiapkan anggaran keuangan ini adalah adanya keinginan untuk menggunakan uang tersebut untuk membeli hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu mendesak, atau hal-hal mendesak yang nominalnya sangat kecil.
Contohnya, untuk membeli makanan ketika tanggal tua atau menggunakan dana darurat untuk memperbaiki motor yang mogok di tengah jalan.
Meskipun uang tersebut adalah uang yang kamu miliki, namun sebaiknya kamu tetap mengganti uang tersebut sebagai bentuk tanggung jawab dan kedisiplinan.
Dengan demikian uang yang kamu siapkan tidak akan berkurang meskipun sudah beberapa kali digunakan.
Nah, itulah beberapa tips bagaimana cara menghitung dan menyiapkan dana darurat.
Apakah kamu sudah siap untuk memulai?
Yuk mulai sebelum terlambat!
Baca juga: Cara Mencapai Financial Freedom, Ternyata Tidak Sesulit Itu?