top of page

Golden Cross dan Death Cross, Perbedaan dan Implikasinya di Pasar Keuangan


Ilustrasi Golden Cross dan Death Cross


Dalam investasi di pasar keuangan, harga sebuah instrumen investasi akan membentuk sebuah garis trend dan berbagai bentuk unik. Garis trend dan bentuk unik inilah yang harus dianalisis oleh investor instrumen tersebut, sebab hal ini seringkali menunjukkan potensi pergerakan harga di masa depan. Analisis terhadap pola pergerakan harga inilah yang disebut dengan analisis teknis.


Salah dua pola pergerakan harga yang seringkali muncul dalam analisis teknis adalah golden cross dan death cross. Sesuai dengan namanya, keduanya terbentuk karena ada dua garis yang saling berseberangan (cross). Namun, keduanya memiliki makna yang berbeda.

Ketahui apa itu apa Itu golden cross dan death cross serta apa indikasinya dalam pasar saham dengan membaca artikel berikut ini:


Apa Itu Golden Cross dan Death Cross?

Golden cross dan death cross adalah pola harga yang terbentuk ketika garis moving average jangka pendek dan garis moving average jangka panjang berpotongan satu sama lain. Oleh karena itu, untuk memahami golden cross dan death cross, Anda harus memahami apa itu moving average terlebih dahulu.


Moving average (MA) adalah indikator teknis yang digunakan dengan cara menghitung rata-rata pergerakan harga sebuah instrumen investasi dalam periode waktu tertentu.


Rumusnya sederhana, yaitu:

Simple Moving Average (SMA) = (H1+H2+H3+H4+H5+...+Hn)/n


Jadi, jika Anda ingin mengetahui rata-rata pergerakan harga dalam 5 hari, maka nilai n adalah 5, sehingga hasil penjumlahan harga H1 sampai H5 dibagi 5. Adapun jenis harga yang digunakan bisa merupakan harga pembukaan, harga penutupan (closing price) atau rata-rata pergerakan harga dalam satu hari. Periode (n) yang digunakan untuk menghitung moving average ini bervariasi dari 5 hari (1 minggu bursa), hingga 120 atau bahkan 200 hari (40 minggu bursa, sekitar 10 bulan).


Terlepas dari berapapun periode yang Anda pilih, hasil dari moving average tersebut akan membentuk garis. Jika Anda menggunakan moving average 5 atau 10 hari, maka garis tersebut disebut dengan garis moving average jangka pendek, sementara jika Anda memilih menggunakan garis MA 120 atau 200 hari, maka garis tersebut disebut dengan garis moving average jangka panjang.

Nah, golden cross dan death cross terjadi ketika dua garis moving average beda periode tersebut saling memotong satu sama lain. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa melihat gambar berikut:



Perbedaan Golden Cross dan Death Cross

Death cross terjadi ketika garis moving average jangka pendek bergerak menurun sehingga memotong garis moving average jangka panjang yang ada di bawahnya. Hal ini mengindikasikan kalau penurunan rata-rata harga jangka pendek lebih cepat dibandingkan dengan pergerakan rata-rata harga jangka panjang. Dengan demikian dapat diartikan kalau adanya death cross adalah sinyal potensi bearish trend yang cukup panjang.


Kebalikan dari death cross adalah golden cross. Golden cross terjadi ketika garis MA jangka pendek memotong garis MA jangka panjang yang berada di atasnya. Hal ini mengindikasikan kalau kenaikan rata-rata jangka pendek cenderung lebih cepat dibandingkan dengan rata-rata kenaikan harga dalam jangka panjang. Oleh karena itu, golden cross adalah sinyal potensi bullish trend dalam jangka panjang.


Strategi Golden Cross dan Death Cross

Golden cross dan death cross adalah dua sinyal yang penting untuk menentukan strategi entry dan exit dari pasar suatu instrumen investasi. Jika Anda mengambil posisi long (berusaha mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga), maka golden cross adalah sinyal untuk membeli instrumen investasi tersebut, sementara death cross adalah penanda waktu kalau sebaiknya Anda segera exit.


Sebaliknya, jika Anda adalah short seller yang mendapatkan keuntungan dari penurunan harga, death cross adalah sinyal entry yang baik dan golden cross adalah sinyal exit yang pas. Hanya saja terlepas dari posisi apapun yang Anda ambil, sebaiknya Anda sudah merencanakan kapan entry dan exit atau take profit dalam trading plan sebelum mulai berinvestasi.


Keuntungan Golden Cross dan Death Cross dalam Investasi Saham

Death cross maupun golden cross adalah indikator teknis yang dapat ditemukan dalam pasar instrumen investasi apapun, termasuk saham, kripto maupun forex. Kelebihan utama dari kedua pola perpotongan grafik harga ini adalah, pola ini muncul sebagai pola yang mengkonfirmasi potensi kenaikan maupun penurunan harga yang terjadi setelahnya.


Namun kekurangannya adalah, baik death cross maupun golden cross adalah lagging indicator atau indikator yang muncul setelah perubahan harga benar-benar terjadi. Ini artinya, jika Anda menunggu sinyal ini muncul sebelum mengambil keputusan entry atau exit, Anda akan kehilangan kenaikan atau penurunan harga selama beberapa poin terlebih dahulu.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengidentifikasi Golden Cross dan Death Cross

Terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengidentifikasi kedua indikator ini. Pertama adalah jangka waktu  dan jenis harga yang Anda gunakan untuk analisis. Setiap investor dan trader mungkin akan memiliki golden cross dan death cross mereka sendiri meskipun instrumen yang mereka beli sama. Hal ini bisa terjadi karena mereka menggunakan periode dan jenis harga yang digunakan untuk menghitung moving average yang berbeda.


Misalnya, Anda menggunakan harga penutupan saham dengan garis MA 20 hari untuk jangka pendek dan 200 hari untuk jangka panjang, sementara teman Anda menggunakan garis MA 5 hari dan 100 hari. Namun beberapa sumber menyebutkan kalau golden cross dan death cross akan menghasilkan sinyal yang signifikan apabila periode yang digunakan adalah garis MA 50 hari untuk jangka pendek dan garis MA 200 hari untuk jangka panjang.


Selain itu, identifikasi death cross maupun golden cross bisa jadi rancu ketika pasar saham sedang mengalami sideways atau jarak antara harga terendah dan harga tertinggi tidak terlalu banyak dalam beberapa periode waktu. Hal ini karena bisa jadi perpotongan antara garis MA jangka pendek dan garis MA jangka panjang dapat terjadi dengan mudah.


Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak menggunakan kedua indikator ini saja dalam menganalisis pergerakan harga saham. Gunakan juga indikator teknis lain, seperti relative strength index (RSI) untuk mengukur daya beli dan daya jual saham tersebut dan juga menggunakan candlestick untuk mengetahui jumlah volume penjualan maupun pembelian dengan mudah.


Ingin menggunakan moving average, golden cross dan death cross dengan mudah di pasar saham? Maka, gunakanlah aplikasi Alpha Investasi! Alpha Investasi dilengkapi dengan data chart dari TradingView yang memudahkan Anda untuk menggunakan ribuan indikator teknis dan berbagai tampilan grafik harga, sehingga cocok untuk investasi maupun trading saham!


Daftar Alpha Investasi sekarang juga dan dapatkan cuan tambahan dari investasi saham!


Subscribe Alpha Edu 

Dapatkan notifikasi update Alpha Edu di email kamu.

Terima kasih sudah join Alpha Edu!

bottom of page