top of page

Daftar Saham Blue Chip Indonesia Terbaru di Tahun 2023


Ilustrasi perencanaan saham

Salah satu jenis saham yang banyak direkomendasikan untuk investor pemula adalah saham blue chip.


Saham blue chip umumnya diterbitkan oleh perusahaan yang sudah mapan di bidangnya serta memiliki karakteristik memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan kondisi likuiditas yang bagus (mudah dicairkan).


Harga saham blue chip juga bervariasi.


Ada yang relatif mahal seperti BBCA (Rp 8.450 per lembar di 2 Februari 2023), tapi ada juga yang relatif lebih terjangkau.


Dengan demikian, kamu bisa memilihnya sesuai dengan budget yang kamu miliki.


Saham yang termasuk LQ45 dievaluasi mayor pada Januari sampai dengan Juli (ada pergantian masuk dan keluar), sementara itu ada evaluasi minor pada April dan Oktober.


Berikut adalah daftar 45 saham blue chip Indonesia terbaru per Juli 2023.


Daftar Saham Blue Chip Indonesia

  1. PT. Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

  2. PT. Adaro Energy Tbk (ADRO).

  3. PT. AKR Corporindo Tbk (AKRA).

  4. PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).

  5. PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM).

  6. PT. Astra International Tbk (ASII).

  7. PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA).

  8. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

  9. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

  10. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

  11. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

  12. PT. Barito Pacific Tbk (BRPT).

  13. PT. Bukalapak.com Tbk (BUKA).

  14. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

  15. PT. Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

  16. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).

  17. PT. XL Axiata Tbk (EXCL).

  18. PT. Gudang Garam Tbk (GGRM).

  19. PT. Harum Energy Tbk (HRUM).

  20. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

  21. PT. Vale Indonesia Tbk (VALE).

  22. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

  23. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).

  24. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

  25. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

  26. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA).

  27. PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF).

  28. PT. Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).

  29. PT. Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).

  30. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

  31. PT. Bukit Asam Tbk (PTBA).

  32. PT PP Tbk (PTPP).

  33. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

  34. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).

  35. PT. Semen Indonesia Tbk (SMGR).

  36. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

  37. PT. Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

  38. PT. Timah Tbk (TINS).

  39. PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

  40. PT. Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

  41. PT. Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

  42. PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

  43. PT. United Tractors Tbk (UNTR).

  44. PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

  45. PT. Waskita Karya Tbk (WSKT).


10 Daftar Saham Blue Chip Menarik di 2023


Meskipun pada dasarnya ke-45 saham di atas merupakan saham perusahaan terbaik di bidangnya dan merupakan saham bagus, namun bukan berarti kamu bisa memilihnya secara sembarangan.

Selain modal, kamu juga harus memperhatikan kondisi fundamental keuangan dan bisnis perusahaan terkait serta potensi bisnis tersebut kedepannya.


Pasalnya, ada perusahaan bagus namun karena ada masalah satu dan lain hal kinerjanya bisa jadi sedang buruk.


Begitu pula sebaliknya, ada juga saham perusahaan yang kinerjanya tampak biasa saja tapi potensinya cukup besar dalam beberapa tahun kedepan.


Toh, sebaiknya saham juga dijadikan investasi jangka panjang.


Berikut ini 10 contoh saham blue chip yang menarik untuk dibeli pada tahun 2023 dan cocok untuk investasi jangka panjang:


1. PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA)


PT. Bank Central Asia Tbk BBCA
Sumber : Detik.com

Saham sektor keuangan adalah salah satu saham yang menarik untuk dikoleksi pada tahun 2023 ini.


Pasalnya, kinerja sektor ini diperkirakan akan membaik seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi Indonesia setelah pandemi covid19.


Di antara puluhan saham perusahaan keuangan yang tercatat di BEI, tidak dapat dipungkiri kalau BBCA yang paling menonjol.


Selain karena bank yang satu ini menjadi salah satu emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar, namun kondisi keuangan BBCA juga terbukti cukup bagus.


Per triwulan 3 tahun 2022 lalu, BBCA berhasil membukukan peningkatan pendapatan dan laba secara yoy masing-masing sebesar 3 triliun rupiah dan 5 triliun rupiah.


Yup! Peningkatan laba perusahaan ini memang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pendapatannya.


Ini artinya, sepanjang bulan 1-9 di tahun 2022, BBCA berhasil bekerja lebih efisien dibandingkan tahun sebelumnya.



2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI
Sumber: CNBC Indonesia

Per Desember tahun 2022, BBRI adalah saham sektor keuangan yang paling banyak diperdagangkan dari seluruh emiten indeks LQ45.


Ini artinya, saham bank yang satu ini banyak diminati oleh masyarakat.


Bagaimana tidak?


Pada September tahun 2022 saja laba BRI naik 2 kali lipat hingga menembus 35 triliun rupiah.


Belum lagi fakta bahwa perusahaan ini berstatus BUMN dan menjadi bank dengan jumlah aset terbesar di Indonesia.


Dengan beberapa fakta ini ditambah dengan potensi sektor keuangan yang lumayan besar, maka tidak heran jika BBRI sangat diminati.



3. PT. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG
Sumber: Liputan 6

Contoh saham blue chip dari sektor pertambangan yang menarik untuk dibeli pada tahun 2023 ini adalah saham PT. Indo Tambangraya Megah (ITMG).


Tidak dapat dipungkiri bahwasanya tahun lalu memang tahunnya emiten pertambangan karena harga komoditas batubara di pasar dunia yang naik.


Laba bulan 1-9 di tahun 2022 ITMG saja naik hingga 4 kali lipat hingga menembus 914 juta USD.


Padahal pada September 2021, laba perusahaan ini hanya menembus 200 juta dolar saja.


Hal ini tidak hanya mengakibatkan harga saham ITMG naik, tetapi juga membuat perusahaan ini menjadi perusahaan pembagi dividen dengan nominal terbesar.


Per tahun 2022, perusahaan ini membagikan dividen dengan nilai kurang lebih Rp7.100 per lembar.



4. PT. Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT. Bukit Asam Tbk PTBA
Sumber: Kupastuntas

Masih pada emiten bidang pertambangan, kali ini PTBA atau Bukit Asam cocok untuk investasi jangka panjang.


Sama seperti ITMG, PTBA juga diuntungkan dengan kenaikan harga komoditas.


Laba perusahaan ini naik dari Rp1,8 triliun rupiah menjadi Rp6 triliun rupiah hanya dalam waktu 1 tahun (di tahun 2022).


PTBA juga menawarkan dividen dalam jumlah yang lumayan besar tahun lalu.


Tercatat perusahaan ini membagikan dividen senilai Rp688 per lembar dan rencananya juga akan membagikan dividen yang cukup besar pada pertengahan tahun 2023 ini.



5. PT. Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

PT. Telkom Indonesia Tbk TLKM
Sumber: Kupastuntas

Mari kita beranjak ke perusahaan sektor telekomunikasi.


Hingga saat ini tidak dapat dipungkiri bahwasanya Telkom merupakan market leader di industri telekomunikasi di Indonesia.


Tidak hanya menyediakan paket data dengan telkomsel, simpati dan ByU, perusahaan ini juga menyediakan berbagai infrastruktur yang dibutuhkan oleh perusahaan telekomunikasi lain di Indonesia.


Per 25 Januari 2023, harga saham perusahaan ini menyentuh titik terendahnya selama 1 tahun terakhir.


Meskipun demikian, laporan keuangan triwulan III tahun 2022 Telkom menyebutkan bahwa sepanjang bulan 1-9 di tahun 2022, perusahaan ini mencatatkan peningkatan laba dan pendapatan.


6. PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

PT. Perusahaan Gas Negara Tbk  PGAS
Sumber: okezone

Salah satu saham BUMN yang sedang banyak dilirik selama beberapa tahun ini adalah saham PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).


Sebab, perusahaan ini konsisten menunjukkan performa baik dalam beberapa tahun terakhir meskipun terkendala pandemi covid19.


Pada triwulan 3 2022 misalnya, PGAS berhasil membukukan sebesar Rp 366 miliar, meskipun nominal pendapatannya tidak terlalu banyak berubah.



7. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
Sumber: CNBC Indonesia

Tahukah kamu jika Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi mie instan terbanyak di dunia?


Tidak hanya itu, tahukah kamu kalau 70% lebih mie instan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah Indomie?


Nah, inilah alasan mengapa saham INDF patut untuk dibeli.


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) adalah perusahaan yang memproduksi Indomie, Bogasari dan berbagai macam produk konsumen lainnya.


Selain cukup mapan secara bisnis, INDF juga merupakan salah satu saham yang nyaris selalu membagikan dividen kepada investor setiap tahunnya.


Digabungkan dengan keuntungan dari capital gain, tentu dividen yang dibagikan ini menjadi bonus yang menggiurkan.


8. PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR
Sumber: Detik

PT. Unilever Indonesia Tbk (UNVR) adalah perusahaan yang memproduksi berbagai produk konsumen yang kamu gunakan sehari-hari, seperti detergen Rinso, pasta gigi Pepsodent, dan lain sebagainya.


Sebagai salah satu perusahaan FMCG tertua di Indonesia, saham UNVR tentu patut untuk dipertimbangkan.


Sempat turun selama beberapa tahun, harga saham UNVR kembali naik pada paruh kedua tahun 2022 lalu.


Hal ini boleh dibilang cukup wajar, mengingat meskipun harga sahamnya terus menurun, namun pada dasarnya kinerja bisnis UNVR tidak terlalu terganggu.



9. PT. Astra International Tbk (ASII)

Astra International Tbk ASII
Sumber: bisnis.com

Sedikit berbeda dengan ke-8 perusahaan di atas, PT. Astra International Tbk (ASII) adalah perusahaan konglomerasi alias lini bisnisnya banyak dan seringkali sangat berbeda.


Namun umumnya, PT. Astra International Tbk (ASII) dianggap lebih fokus pada industri otomotifnya.


Sama seperti sektor keuangan, sektor otomotif juga diperkirakan akan membaik tahun ini seiring dengan membaiknya perekonomian.



10. PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Sumber Alfaria Trijaya Tbk AMRT
Sumber: Alfamart

Siapa sih yang tidak mengenal Alfamart?


Dalam beberapa tahun ini saja, jumlah gerai Alfamart di seluruh Indonesia meningkat hingga ratusan unit, hingga mencapai lebih dari 17.800 gerai.


Padahal, untuk bergabung menjadi anggota franchise brand ini juga tidak murah.


Ini artinya, masyarakat percaya dengan prospek bisnis perusahaan ini kedepannya.


Maka dari itu, tidak heran jika harga saham PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), perusahaan pemilik Alfamart naik hingga 145% dari tahun 2022 hingga awal 2023 ini saja.


Dengan potensi peningkatan konsumsi akibat pemilu 2024, tidak heran jika saham Alfamart dan Alfamidi ini menarik untuk dibeli di tahun 2023 ini.


Disclaimer:


Informasi di atas kami buat melalui riset internal perusahaan yang mana belum tentu cocok bagi semua Investor, pembaca disarankan untuk melakukan penilaian terhadap diri sendiri mengenai analisa investasi yang cocok dengan profil resikonya terlebih dahulu.


Informasi ini juga bukan merupakan usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual-beli.


Kami berharap kamu berinvestasi sesuai keputusan pribadi, dikarenakan investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi.




Aplikasi Alpha Investasi

Subscribe Alpha Edu 

Dapatkan notifikasi update Alpha Edu di email kamu.

Terima kasih sudah join Alpha Edu!

bottom of page