top of page

Cara Mengatur Keuangan Pribadi yang Mudah dan Tepat


Cara Mengatur Keuangan Pribadi yang Mudah dan Tepat

Ketika seseorang sudah mulai beranjak dewasa, apalagi jika sudah memiliki penghasilan sendiri, maka sudah menjadi kewajibannya untuk mengatur keuangan pribadinya sendiri juga.


Hal ini karena setelah dewasa, kebutuhan dan keinginan kamu sudah tidak dipenuhi lagi oleh orang tua.


Masalahnya adalah, tidak semua orang tua mengajarkan cara mengatur keuangan pribadi yang tepat untuk anak-anaknya. Bahkan, bisa jadi bagi mereka, membicarakan uang masih merupakan hal yang tabu.


Untuk membantu kamu, berikut ini cara mengatur keuangan pribadi yang mudah dan tepat.


1. Membuat Skala Prioritas

Membuat Skala Prioritas

Langkah pertama untuk mengatur keuangan pribadi adalah dengan menyusun skala prioritas.


Dalam skala prioritas ini, barang yang ingin kamu beli harus setidaknya dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan dan keinginan.


Setelah dibagi menurut statusnya, kini kamu bisa membagi masing-masing menurut jangka waktu pemenuhannya, yaitu jangka pendek atau mendesak dan jangka panjang.


Misalnya, kamu adalah seorang mahasiswa.


Pada bulan ini, kamu ingin membeli laptop baru, textbook perkuliahan dan sebuah novel.


Textbook dan laptop sama-sama kebutuhan, hanya saja laptop adalah kebutuhan jangka panjang yang bisa ditunda kalau belum terkumpul uangnya, sedangkan novel adalah keinginan.


2. Membuat Anggaran Keuangan

Membuat Anggaran Keuangan

Setelah skala prioritas sudah jadi, kini saatnya kamu menyusun anggaran keuangan.


Anggaran keuangan ini menjadi patokan mengenai nominal uang yang kamu butuhkan untuk membeli kebutuhan atau keinginan tertentu.


Selain itu, anggaran keuangan juga bisa menjadi patokan evaluasi mengenai keputusan keuangan yang kamu lakukan selama satu bulan ini.


Terdapat beberapa patokan dasar dalam menyusun anggaran keuangan ini.


Salah satu diantaranya adalah hukum 50/30/20.


Dalam hukum ini 50% dari pendapatanmu harus dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, membayar uang kost, pulsa, bensin dan lain sebagainya.


30% lainnya untuk membayar tagihan, cicilan dan utang, sementara 20% sisanya untuk ditabung, diinvestasikan atau dibagi lagi untuk dana darurat, sedekah dan biaya gaya hidup.


3. Membuat Catatan Pengeluaran Harian

Membuat Catatan Pengeluaran Harian

Langkah selanjutnya adalah dengan membuat catatan pengeluaran harian.


Dengan catatan pengeluaran ini, kamu akan tahu kamu gunakan untuk apa saja pendapatan kamu selama satu bulan ini.


Dengan adanya catatan pengeluaran harian ini kamu juga akan bisa mengevaluasi perilaku ekonomi selama satu bulan ini, sehingga kamu juga akan tahu pos pengeluaran mana yang bisa dikurangi supaya kamu bisa memenuhi kebutuhan masa depan kamu.


Di dunia yang modern ini kamu tidak perlu pusing-pusing mencatat pengeluaran harian di buku tulis.


Kamu bisa memanfaatkan aplikasi spreadsheet seperti Microsoft Excel atau aplikasi pencatat keuangan untuk melakukan hal ini.


Bahkan jika menggunakan aplikasi, kamu bisa mendapatkan laporan keuangan secara instan juga.


4. Atur Cicilan dan Utang Dengan Baik

Atur Cicilan dan Utang dengan Baik

Cicilan dan utang adalah beban keuangan yang harus dikembalikan kepada si pemberi pinjaman.


Baik dengan atau tanpa bunga, cicilan dan utang adalah hal yang harus diminimalkan.


Pastikan dua hal saat mengajukan pinjaman, yaitu pertama total utang dan cicilan kamu tidak lebih dari 30% pendapatan, dan kedua cicilan dan pinjaman digunakan untuk membeli barangdan jasa yang benar-benar dibutuhkan.


Setelah mendapatkan utang, sebaiknya kamu juga melunasi utang dan cicilan tersebut tepat pada saat jatuh tempo.


Bagi utang yang berbunga, seperti pinjaman bank atau kartu kredit, hal ini berguna untuk mencegah kamu terkena denda atau nominal bungayang harus kamu bayarkan membengkak.


5. Siapkan Dana Darurat

menyiapkan dana darurat

Dana darurat adalah alokasi uang yang disiapkan khusus jika ada kebutuhan mendesak.


Tidak ada jumlah yang ideal untuk nominal dana ini, hanya saja umumnya minimal dana darurat disiapkan dengan nominal 3 kali pengeluaran bulanan.


Ini artinya, jika dalam sebulan kamu habis Rp 2,000,000, maka nominal dana darurat yang harus kamu siapkan minimal Rp 6,000,000.


Semakin banyak dana darurat yang telah kamu siapkan maka semakin baik.


Dana darurat sebaiknya disimpan di dalam aset yang likuid (mudah dicairkan).


Tujuannya adalah supaya ketika ada kebutuhan yang benar-benar mendesak, kamu bisa secara langsung menggunakannya dengan tanpa harus menunggu.


Dengan menyiapkan dana darurat, kebutuhan sehari-hari kamu relatif tidak akan terganggu jika ada hal-hal yang sifatnya mendesak.



6. Menabung dan Investasi di Awal Bulan

Menabung dan Investasi di Awal Bulan

Tips cara mengatur keuangan pribadi yang selanjutnya adalah menabung dan berinvestasi rutin di awal bulan.


Tujuannya adalah supaya uang tabungan dan investasi tersebut tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau membeli barang-barang yang tidak perlu.


Dengan demikian, kamu bisa menabung secara rutin.


Uang tabungan dan investasi ini bisa kamu lakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kamu di masa depan, misalnya membeli laptop baru, mempersiapkan uang pernikahan, untuk dana darurat, membeli rumah atau bahkan dana pensiun.


Dengan mengalokasikan uang untuk tabungan dan investasi dulu, kamu bisa berinvestasi dan menabung secara lebih konsisten.


Untuk menunjang hal ini kamu bisa menggunakan aplikasi investasi dan aplikasi mobile banking yang memiliki fitur autodebet.


Dengan demikian, saldo kamu setiap bulan akan otomatis terpotong, sehingga kamu tidak perlu pusing-pusing untuk mengalokasikan uang khusus untuk menabung dan investasi.



7. Siapkan Asuransi dan Dana Pensiun

Menyiapkan Asuransi dan Dana Pensiun

Hampir mirip dengan dana darurat, asuransi dan dana pensiun adalah sejumlah fasilitas yang harus kamu persiapkan untuk berjaga-jaga apabila ada kebutuhan mendesak, khususnya di bidang kesehatan.


Hanya saja, dana pensiun disiapkan untuk kebutuhan sehari-hari (tidak hanya kesehatan) untuk masa tua nanti, sementara asuransi bersifat lebih spesifik.

Kedua pos pengeluaran ini penting untuk membantu beban pengeluaran kamu jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak terduga, khususnya di hari tua dan masalah kesehatan.


Sama seperti dana darurat, tidak ada nominal uang ideal yang harus terkumpul saat pensiun, sebab setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.


Namun, kamu bisa belajar cara menghitung dana pensiun yang kamu butuhkandan nominal uang yang harus kamu siapkan sejak sekarang.


Semakin besar dana pensiun, maka semakin baik pula persiapan kamu.

Meskipun demikian, menyiapkan asuransi dan dana pensiun tidak harus dalam jumlah besar.


Kamu bisa menyiapkan Rp 100,000 per bulan untuk dana pensiun dan membeli produk asuransi yang hanya memiliki premi Rp 100.000-an per bulan sudah cukup.


Asalkan disiplin dan konsisten, berapapun uang kamu persiapkan untuk kebutuhan ini tidak menjadi masalah.


Mengetahui cara mengatur keuangan pribadi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari itu penting.


Pasalnya, semakin bertambahnya usia kamu, semakin bertambah pula kebutuhan dan keinginan yang ingin kamu penuhi.


Apalagi kalau kamu sudah berkeluarga, tentu ada tambahan kebutuhan anak dan pasangan yang harus kamu pertimbangkan.


Oleh sebab itu, ada cara mengatur keuangan khusus untuk keluarga yang perlu kamu pelajari juga.



Subscribe Alpha Edu 

Dapatkan notifikasi update Alpha Edu di email kamu.

Terima kasih sudah join Alpha Edu!

bottom of page