Cadangan Devisa Terendah di Tahun 2023

Daily Report 08 September 2023
Ulasan Perdagangan
Kamis: IHSG ditutup menguat.
Cadangan devisa terendah di tahun 2023. Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa yang mencatatkan penurunan menjadi USD137,1 bn (vs. Juli:USD137,7 bn). Secara keseluruhan, angka ini menjadi yang terendah di tahun 2023. Penurunan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global. Namun, meskipun turun BI mencatat bahwa Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Pada perdagangan kemarin, sebanyak 40 dari 43 indeks melemah didorong oleh penurunan harga sebanyak 340 saham di bursa. Secara regional, bursa ASEAN dan Asia Pasifik mayoritas melemah. Hal tersebut juga diikuti oleh foreign outflow sejumlah Big banks dan tercatat menjadi yang terbesar dalam sebulan terakhir sebesar Rp1,1 T.
IHSG +1.52% YTD. Rupiah melemah di pasar spot ke Rp15,334/US$. Harga Komoditas global: Gas dan Emas menguat. Sementara, Batubara, Nikel, CPO, Minyak Mentah, dan Timah melemah.
Katalis Pergerakan Saham Hari ini :
IHSG berpotensi melemah: support 6,918-6,945, resistance 6,991-7,007.
Rekomendasi Hari ini :
PT INDAH KIAT PULP & PAPER TBK (INKP) - Weekly
INKP melemah 300 poin di 9,475.
INKP berada di uptrend channel jangka menengah.
Berada di area oversold. Berpotensi break dari resistance ke area minor resistance.
BUY 9,400-9,500. TP 10,200-10,400 (+9.4%). SL <9,000 (-4.2%).
PT CLIPAN FINANCE INDONESIA TBK (CFIN) - Weekly
CFIN konsolidasi di 590.
CFIN berada di uptrend channel jangka menengah.
Berada di area support di uptrend channel, ada potensilanjutkan jika tidak break dari level 540.
BUY 570-600. TP 680-700 (+16%). SL<540 (-5%).